Makalah
Standar
Audit Dan Akuntansi Global
Disusun
Oleh :
Rahmayanti
27213195
4EB01
Tugas
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
JAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Upaya
harmonisasi akuntansi di seluruh dunia sebenarnya dimulai sebelum adanya Komite
Standar Akuntansi Internasional (IASC didirikan pada tahun 1973). Upaya
harmonisasi akuntansi menjadi semakin pesat pada dasawarsa 1990-an, sesuai
dengan berkembanganya globalisasi bisnis internasional dan pasar surat berhaga,
serta meningkatnya pencatuman saham oleh banyak perusahaan.
Standar
yang terhamonisai bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung pertentangan.
Beragam perbedaan utama dalam persyaratan dan oembuatan laporan keuangan di
seluruh dunia, serta meningkatnya kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk
membandingkan informasi dari perusahaan-perusahaan di dunia, merupakan (dan
masih menjadi) kekuatan pendorong bagi gerakan harmonisasi akuntansi ini.
Sesuai dengan rencana (IASB, kovergensi standar akuntansi internasional dan
nasional mencakup penghapusan berbagai perbedaan secra perlahan melalui upaya kerja
sama antara IASB, penentu standar nasional, dan kelompok lain yang menginginkan
solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan pelaporan.Oleh karenanya, pemahaman
yang medasar harmonisasi dan konvergensi sangat terkait erat.
Konvergensi
akuntansi mencakup konvergensi standar akuntansi (yang membahas ukuran dan
penyajian), penyajian terkait penawaran serta berharga dan daftar bursa efek
yang dibuat oleh perusahaan go Public, dan standar audit.
BAB II
PEMBAHASAN
SURVEI KONVERGENSI INTERNASIONAL
Manfaat
Konvergensi Internasional
Pendukung
konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat
yang telah dirasakan dengan adanya konvergensi. Terakhir, surat kabar
terkini mengusulkan adanya “global GAAP (prinsip akuntansi berlaku umum)”, keuntungannya
antara lain :
·
Standar laporan keuangan
berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten diseluruh dunia dapat
meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akandikurangi.
·
Para investor dapat
mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi.Portofolio lebih
bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi.Transparansi dan persaingan
di pasar global akan lebih terjaga.
·
Perusahaan-perusahaan
dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusanmengenai merger dan
akuisisi area usaha.
·
Pengetahuan dan keahlian
akuntansi dapat ditansfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
· Ide-ide terbaik yang
muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkandalam mengembangkan
standar global dengan kualitas terbaik.
Sebagian
argumen mengenai konvergensi akuntansi memiliki tujuan untukmeningkatkan
efisiensi dalam operasional dan alokasi di pasar modal.
Harmonisasi
Internasional
“Harmonisasi”
merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik
tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan
dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang
berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar
akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi
Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi internasional merupakan
salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan
pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan
laporan keuangan.
Harmonisasi
akuntansi mencakup harmonisasi :
1. Standar
akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2. Pengungkapan
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran
surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
3. Standar
audit
Keuntungan
Harmonisasi Internasional
Sebuah
tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang terharmonisasi. Manfaat
tersebut antara lain:
1. Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor
dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
4. Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Kritik
terhadap Standar Internasional
Proses
menjadikan standar akuntansi menjadi standar internasional juga menimbulkan
kritik. Di awal tahun 1971 (sebelum IASC-komite Standar Akuntansi
Internasional dibentuk). Sebagian orang mengatakan bahwa standar akuntansi
internasional terlalu sederhana untuk memecahkan maslaah yang rumit. Para
kritikus bersikerasbahwa kemampuan untuk beradaptasi terhadap situasi yang
sangat berbeda merupakan nilai terpenting dari akuntansi. Para kritikus ragu
jika standar internasional dapat cukup fleksibel untuk mengatasi
perbedaan-perbedaan latar belakng, tradisi dan lingkunga ekonomi setiap negara.
Anggapan
bahwa ketika institusi keuangan internasional dan pasar internasional
bersikeras menggunakan standar internasional, hanya firma-firma akuntansi
internasional luaslah yang mampu memenuhi tuntutannya. Munculnya pula ketakutan
bahwa penggunaan standar internasional akan menciptakan ‘standar overload’.
Terkahir,
Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk
perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak
terdaftar dan tanpa akuntabilitas publik. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah
versi dari “big GAAP/little GAAP-(prinsip akuntansi yang berlaku umum
besar/kecil)” telah disusun dengan mengacu pada standar internasional bagi
perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan disusun mengacu pada standar yang
disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.
Rekonsiliasi
dan Pengakuan Bersama
Seiring
berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh dunia,
masalah-masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan dalam
yurisdiksi luar negeri menjadi lebih penting. Masalah-masalah tersebut dapat
diselesaikan dengan adanya konvergensi internasional, yang mempermudah akses
laporan keuangan untuk lintas batas negara.
Dua
pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi
masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas
Negara: (1) rekonsiliasi, dan (2) pengakuan bersama (yang juga dikenal dengan
sebutan ‘reciprocity’ –timbal balik). Dengan adanya rekonsiliasi,
firma-firma asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi
yang diterima di negaranya, tetapi juga harus memberikan rekonsiliasi antara
critical accounting measure –Pengukuran akuntansi kritis yang berlaku di
negaranya dan di Negara dimana laporan keuangan tersebut diajukan. Rekonsiliasi
lebih sedikit memakan biaya daripada harus mempersiapakan satu perangkat penuh
laporan keuangan dibawah prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda.
Evaluasi
Pertentangan
mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat sepenuhnya
diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki manfaat
tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi
akuntansi internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah
diterima secara luas sehingga kecenderungan konvergensi internasional akan
terus berlanjut atau bahkan meningkat. Jumlah Negara yang menggunakan IFRS
bertambah dan kemajuan dalam proses harmonisasi pengungkapan dan audit di nilai
mengesankan.
Hal
terakhir, perbedaan-perbedaan di setiap Negara mengenai faktor pokok yang
menyebabkan adanya variasi dalam praktik akuntansi, pengungkapan, dan audit
makin berkurang seiring dengan makin meratanya pasar modal dan pasar barang di
seluruh dunia.
PENERAPAN STANDAR INTERNASIONAL
Standar
akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
1. Perjanjian
internasional atau politis
2. Kepatuhan
secara sukarela (atau yang didorong secara professional)
3. Keputusan
oleh badan pembuat standar akuntansi internasional
IKHTISAR ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG MENDUKUNG
KONVERGENSI AKUNTANSI
Enam
organisasi telah menjadi pemain kunci dalam menetukan standar akuntansi
internasioanl dalam memajukan penyelarasan akuntansi internasional :
1. International
Accounting Standards Board (IASB)
2. Commision
of the European Union (EU)
3. Internasional
Organization of Securities Commisions (IOSCO)
4. International
Federation of Accountants (IFAC)
5. United
Nation Intergovernmental Working Group of Experts on Standard of Accounting And
Reporting (ISAR), bagian dari United Nations Conference on Trade and
Development (UNCTAD)
6. Organization
for Economic Cooperation and Development Working Group on Accounting Standards
(OECD Working Group).
International
Accounting Standards Board (IASB)
International
Accounting Standards Board (IASB), yang tadinya bernama IASC, merupakan badan
penetapan standar independen untuk sektor pribadi yang didirikan pada 1973 oleh
organisasi akuntansi prodesional di sembilan negara dan direstrukturisasi pada
tahun 2001. Sebelum direstrukturisasi, IASC mengeluarkan 41 Standar Akuntansi
Internasional (IAS) dan Kerangka Kerja dalam Penyusunan dan Penyampaian Laporan
Keuangan. IASB memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Mengembangkan
untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas
tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi
berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan
kondisi keuangan lainnya.
b. Memajukan
penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
c. Memperhatikan
kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna
memenuhi tujuan (a) dan (b).
d. Meningkatkan
kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi
International dan Standar Pelaporan Keuangan International.
Standar
Inti IASC dan Persetujuan IOSCO
IASB
(sebagaimana pendahulunya IASC) selama ini tengah berjuang mengembangkan
standar akuntansi yang akan diterima oleh regulator sekuritas di seluruh dunia.
Sebagai bagian dari usaha ini, IASC mengadopsi rencana kerja untuk menghasilkan
suatu inti yang komprehensif dari standar-standar berkualitas. Pada juli 1995,
Komite Teknis IOSCO menyatakan persetujuannya akan rencana kerja yang telah
disusun. Standar inti pun akhirnya lengkap dengan adanya persetujuan dari IAS
39 pada Desember 1998. Tinjauan ulang IOSCO akan standar inti dimulai tahun
1999, dan pada tahun 2000 IOSCO mengesahkan penggunaan standar IASC pendataan
dan penawaran lintas batas.
Struktur
IASB Baru
IASB
telah direstrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya di tahun 2001.
Kepengerusan IASB setelah diubah antara lain:
a. Dewan Pengawas,
IASB memiliki 22 pengawas: enam dari Maerika Utara, enam dari Amerika Utara,
enam dari Eropa, enam dari wilayah Asia/Pasifik, dan empat dari wilayah
lainnya.
b. Badan Pengurus IASB,
Badan ini membangun dan meningkatkan standar laporan dan akuntansi keudalam
dalam berbisnis.
c. Dewan Penasihat Standar,
Dewan Penasihat Standar yang anggotanya ditunjuk oleh pengawas. Tanggung jawab
yang dilakukan adalah memberikan nasihat pada badan pengurus mengenai agenda
dan prioritasnya, memberikan informasi pada badan pengurus mengenai gambaran
kepengurusan dan individu yang ada dalam dewan ini dalam kegiatan-kegiatan
pembuatan standar utama, dan memberikan nasihat lainnya kepada badan pengurus
dan pengawas.
d. International Financial
Reporting Interpretations Committee (IFRIC),
IFRIC menginterpretasi penggunaan Standar Akuntansi Internasional dan Standar
Laporan Keuangan Internasional dan memberikan arahan interpretasi naskah dan
meninjau komentar publik mengenai naskah tersebut, serta mendapatkan persetujuan
dari badan pengurus untuk menyetujui interprestasinya.
IASB
mengikuti proses yang diperlukan dalam penyusunan standar akuntansi. Setiap
standar, IASB biasanya menerbitkan naskah diskusi yang berisi
persyaratan-persyaratan yang mungkin diajukan dalam pembuatan standar, serta
berisi argument-argumen yang mendukung dan menentang setiap standar.
Pengakuan
dan Dukungan bagi IASB
IFRS
kini diterima secara luas di seluruh dunia. Standar tersebut digunakan oleh
banyak negara sebagai dasar persyaratan akuntansi di Negara yang bersangkutan
atau diadopsi secara keseluruhan, diterima oleh banyak bursa saham dan
regulator yang memperbolehkan perusahaan asing dan dalam negeri untuk
mengajukan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan IFRS, dan diakui oleh EC
dan badan internasional lainnya.
Respon
U.S. Securities and Exchange Commission terhadap IFRS
Selama
tahun 1990-an, Securities and Exchange Commission (SEC) berada di bawah tekanan
yang main kuat untuk membuat pasar saham AS lebih bisa diakses oleh para
penerbit efek non-Amerika. Saat itu, SEC memberikan dukungan dalam laporan
keuangan yang digunakan dalam pelaporan keuangan lintas batas. Namun, SEC
menyatakan bahwa tiga syarat yang harus dipenuhi agar standar IASB dapat
diterima :
a. Standar
tersebut harus berisi susunan inti yang terdiri atas prinsip-prinsip akuntansi
yang menyeluruh dan dapat diterima secara luas.
b. Standar
tersebut harus berkualitas tinggi-standar tersebut harus dapat menunjukkan
comparability dan transparansi, dan standar tersebut harus tersedia untuk
pengunkapan penuh.
c. Standar
tersebut harus diterapkan dan diinterprestasikan secara teliti.
Kemudian
pejabat-pejabat senior SEC menunjukkan bahwa jika IASB dan FASB membuat cukup
kemajuan dalam menggabungkan standar mereka, dan jika kemajuan yang cukup telah
dibuat dalam menciptakan prasarana untuk proses interpretasi dan penguatan
standar akuntansi, SEC akan mempertimbangkan untuk mengijinkan anggota asing
untuk berbisnis di Amerika Serikat dengan menggunakan IFRS tanpa harus
melakukan rekonsiliasi dangan GAAP Amerika Serikat.
UNI
EROPA
Salah
satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan
Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, uni Eropa telah memperkenalkan
instruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk :
a. Meningkatkan
modal untuk basis Uni Eropa.
b. Menetapkan
kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas dan derivative.
c. Mencapai
satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Komite
Eropa kemudian menyusun program besar penyelarasan hukum perusahaan segera
setelah komite ini dibentuk. Pedoman Komite Eropa kini menaungi seluruh aspek
hukum perusahaan. sebagian pedoman memiliki hubungan langsung dengan akuntansi.
Banyak pengamat menganggap Pedoman Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan sebagai pedoman
yang terpenting jika dilihat dari segi sejarah dan isinya.
Pedoman
Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan
Pedoman
Uni Eropa Keempat, yang dikeluarkan tahun 1978, merupakan susunan aturan
akuntansi yang paling luas dan paling mencakuo segala hal dalam kerangka kerja
Uni Eropa. Baik perusahaan negeri maupun swasta di atas kriteria ukuran minimum
tertentu haruslah penuh.
Pedoman
Ketujuh, yang dikeluarkan tahun 1983, membahas masalah laporan keuanaan
Konsolidasi. Saat itu, laporan keuangan konsolidasi merupakan pengecualian.
Laporan tersebut tadinya merupakan norma-norma di Irlandia, Belanda, dan
Inggris, dan Jerman yang menuntut konsolidasi anak perusahaan Jerman.
Pedoman
Kedelapan, yang dikeluarkan tahun 1984, menyentuh beragam aspek kualifikasi
orang berwenang dan professional untuk melakukan audit yang secara hukum
dibutuhkan (statutory). Intinya, pedoman ini menerapkan kualifikasi minimum
bagi auditor. Kualifikasi ini menuntut audtor yang berpendidikan dan terlatih
serta independen.
Sudahkah
Penyelarasan Yang dilakukan Uni Eropa Berhasil ?
Pedoman
keempat dan ketujuh memiliki dampak yang dramatis terhadap pelaporan keuangan
di seluruh Uni Eropa, yang membawa akuntansi disemua negara anggotanya menuju
level yang baik dan seragam. Uni Eropa menyelaraskan penyampaian akun laba dan
rugi da neraca serta menambahkan informasi tambahan minimum, terutama
pengungkapan dampak peraturan pajak terhadap hasil yang dilaporkan.Hal ini
mempercepat perkembangan akuntansi di negara-negara Uni Eropa dan juga
mempengaruhi akuntansi di negara tetangga yang bukan anggota Uni Eropa.
Namun
keberhasilan usaha penyelarasan Uni Eropa menjadi perdebatan.Sebagai contoh,
Negara-negara anggota umumnya tidak mengesampingkan peraturan akuntansi yang
ada di negara mereka saat mengadopsi pedoman Uni Eropa. Hal yang terjadi
adalah, negara-negara tersebut menyesuaikan peraturan baru terhadap
peraturan mereka yang telah ada. Masalah lainnya adalah sejumlah mana
negara-negara anggota mematuhi pedoman yang ada.
Pendekatan
Baru Uni Eropa dan Intgrasi Pasar Keuangan Eropa
Tahun
1995, Komisi Eropa mengadopsi pendekatan baru akan penyalarasan akuntansi.
Pendekatan ini bernama stategi akuntansi yang baru. Komisi ini mengumumkan
bahwa Uni Eropa perlu bergerak segera supaya dapat memberikan sinyal yang jelas
bahwa perusahaan-perusahaan yang mencari pencatatan bursa di Amerika Serikat
dan pasar dunia lainnya kana bias tetap berada dalam kerangka kerja akuntansi
Uni Eropa. Komisi eropa pun menekankan bahwa Uni Eropa perlu memperkuat
komitmennya pada proses penyusunan standar internasional yang menawarkan solusi
yang paling efiseien dan cepat bagi perusahaan-perusahaan beroperasi dalam
skala internasional.
Ditahun
2000, Komisi eropa mengadopsi stategi pelaporan keuangan yang baru. Landasan
dari strategi ini adalah peraturan-peraturan yang sudah ada bahwa semua
perusahaan Uni Eropa yang terdapat dalam pasar yang sudah diatur, termasuk
bank, perusahaan asuransi, dan UKM, harus menyusun akun rekonsiliasi
berdasarkan IFRS. UKM yang tidak terdatra dan tidak dilindungi, tetpi
perusahaan-perusahaan itu dapat megadopsi IFRS dengan sukarela, terutama jika
sedang mencari modal internasional.Parlemen eropa mengesahkan proposal ini, dan
Dewan Uni Eropa mengadopsi perundang – undang penting tahun 2002.
Peraturan
ini mempengaruhi 7000 perusahaan Uni Eropa yang tedafatr (disbanding dengan
hamper 3000 perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dan menggunakan IFRS pada tahun
2001). Peraturan ini dirancang untuk meningkatkan perdagangan lintas-batas
dalam jasa keuangan guna menciptakan pasar yang digabkan secraa penuh, dengan
membantu membuat informasi keuangan lebih transparan dan sebanding.
Agar
menjadi terikat secara hukum, IFRS harus diadopsi oleh Komisi Eropa. Hal yang
termasuk ke dalam peraturan di atas adalah mekanisme pengesahan dua tingkat
yang didirikannya Komite Regulasi Akuntansi (ARC), badan pengurus Uni
Eropa yang diwakili oleh negara anggota. Pada mulanya, IFRS diberikan tinjauan
dan opini teknis oleh Kelompok Penasihat Pelaporan Keuangan Eropa (EFRAG), organisasi
sektor usaha yang terdiri atas auditor, penyusun, perumus standar nasional, dan
lainnya.
International
Federatioan Of Accountants (IFAC)
Standar
audit berkualitas tinggi merupakan hal yang penting untuk memastikan bahwa
standar akuntansi diinterprestasikan dan diterapkan dengan teliti. Audit
eksternal di 10 negara Benua Eropa, Amerika, dan Asia. Poin-poin dibawah ini,
mengenai audit (independen, eksternal) dapat dilihat :
a. Alasan
utama dari audit eksternal ini beragam di seluruh dunia
b. Tanggung
jawab auditor beragam diseluruh kota
c. Orang
yang dapat melakukan audit, bermacam-macam di seluruh dunia
d. Negara-negara
sekarang ini telah mengambil langkah untuk mempererat kontrol akan profesi
audit
e. Auditor
menghadapi tanggung jawab yang makin tinggi untuk meningkatkan penguasaan badan
hukum
Tugas
professional IFAC dilakukan melalui badan penyusunan standar dan panitia kerja.
Badan penyusun standar IFAC adalah :
·
International Accounting
Education Standards Board
·
International Auditing
and Assurance Standards Board
·
International Ethics
Standards Board for Accountants
·
International Public
Sector Accounting Standards Board
Panitian
Kerja IFAC adalah sebagai berikut :
·
Panel Penasihat Pemenuhan
·
Komite Negara Berkembang
·
Komite Pencalonan
·
Komite Akuntan
Profesional dalam bisnis
·
Komite Usaha Kecil
Menengah
·
Komite Auditor
Transnegara
Badan
Standar Asuransi dan Auditing Internasional IFAC mengeluarkan Standar
Internasional tentang Auditing (ISA), yang disusun ke dalam kelompok-kelompok
di bawah ini :
·
Pengenlan Kerja
·
Prinsip dan Tanggung
Jawab Umum
·
Perkiraan Risiko dan
Respon terhadap Resiko yang telah diperkirakan
·
Bukti Audit
·
Penggunaan Kerja Lainnya
·
Area Khusus
IFAC
memiliki hubunganyang dekat organisasi internasional lainnya, seperti IASB dan
IOSCO. Laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang makin banyak itu
diaudit sesuai dengan Standar International IFAC tentang Auditing. Seperti yang
telah dibahas sebelumnya, semua audit laporan keuangan di Uni Eropa harus
mengikuti ISA.
KELOMPOK
KERJA PARA AHLI ANTAR PEMERINTAHAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA DALAM
INTERNATIONAL STANDARDS OF ACCOUNTING AND REPORTING (ISAR)
ISAR
didirikan tahun 1982 dan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintahan yang
berdedikasi terhadap akuntansi dan auditing pada level badan hukum. ISAR
membahasa dan menerbitkan praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan oleh
IASB.
ISAR
merupakan pedukung awal pelaporan lingkungan, dan prakarsa terkini difokuskan
terhadap penguasaan dan akuntansi badan hukum oleh perusahaan kecil menengah.
ISAR juga telah melakukan proyek bantuan teknis di sejumlah wilayah,
Uzbekistan, serta merancang dan mengembangkan program
pembelajaran akuntansi jarak jauh di wilayah Afrika yang berbahasa
Prancis. ISAR Update diterbitkan dua kali dalam setahun.
ORGANIZATION
FOR ECONOMIC COOPERATION AND DEVELOPMENT (OECD)
OECD
merupakan organisasi internasional yang terdiri atas 30 negara perekonomian
pasar. Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD dan memiliki jaringan sekitar 200
komite dan kelompok pekerja. OECD memublikasikan Tren Pasar Keuangan dua kali
setahun, yang menilai tren dan prosepek di pasar keuangan nasinal dan
internasional dalam wilayah OECD. Deskripsi dan analisis struktur dan peraturan
pasar sekuritas sering kali dipublikasikan baik sebagai publikasi OECD atau
sebagai fitur istimewa dalam Tren Pasar Keuangan. Kegiatan pentingnya adalah
memajukan pengaturan yang baik di sektor negara maupun swasta.
BAB III
KESIMPULAN
Konvergensi internasional saat ini tengah
menjadi perbincangan hangat di dunia internasional. Harmonisasi standar
akuntansi setiap negara melalui IFRS menghasilkan kesalarasan pemahaman laporan
keuangan dengan skala internasional. Banyak manfaat dan keuntungan dari
penerapan IFRS di suatu negara, meskipun ada hambatan-hambatan dalam masa
transasisi adopsi IFRS. Tetapi IFRS tidak hanya menjadi standar akuntansi acuan
di dunia internasional, namun menjadi pedoman dalam menyusun standar audit yang
nantinya dapat berskala internasional pula.
DAFTAR PUSTAKA