Makalah
Akuntansi
Komparatif
Disusun
Oleh :
Rahmayanti
27213195
4EB01
Tugas Mata
Kuliah : Akuntansi Internasional
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
JAKARTA
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
Sejarah akuntansi
merupakan sejarah internasional. Akuntansi telah meraih keberhasilan besar
dalam kemampuannya untuk diterapkan dari satu kondisi nasional ke kondisi
lainnya sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan
terus-menerus dalam bidang teori dan praktek di seluruh dunia.
Seiring dengan kekuatan
ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh selama paruh pertama abad ke-20, kerumitan
masalah-masalah akuntansi muncul secara bersamaan pula. Sekolah-sekolah bisnis
membantu perkembangan tersebut dengan meneruskan bidang-bidang masalah dan pada
akhirnya mengakuinya sebagai suatu disiplin ilmu akademik sendiri pada berbagai
sekolah tinggi dan universitas. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi
semakin terasa dengan sendirinya pada Dunia Barat, khususnya di Jerman dan
Jepang.
Pada tingkatan yang
agak kurang, faktor yang sama juga dapat dilihat secara langsung di
Negara-negara seperti Brasil, Israel, Meksiko, Philipina, Swedia dan Taiwan.
Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi yang internasional tersebut adalah
bahwa di banyak Negara, akuntansi tetap merupakan masalah nasional, dengan
standar dan praktik nasional yang melekat sangat erat dengan hukum nasional dan
aturan profesional. Hanya terdapat sedikit pemahaman atas ketentuan yang
sejenis dengan Negara lain. Namun demikian, akuntansi melayani manusia dan
organisasi yang lingkup keputusannya semakin internasional. Mengatasi paradoks
sejarah akuntansi ini telah lama menjadi perhatian baik bagi para pengguna
maupun penyusun informasi akuntansi. Dalam tahun-tahun terakhir, usaha-usaha
institusi untuk mempersempit perbedaan dalam pengukuran, pengungkapan dan
proses auditing di seluruh dunia semakin intensif dilakukan. Apabila
usaha-usaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional merupakan sesuatu yang
penting di satu sisi, sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut
menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini
tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan
dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan
dalam teknologi informasi. Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta
asing, investasi asing langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasikan
secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi
hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional. Kemajuan dalam teknologi
informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan
distribusi. Produksi yang terintegrasi secara vertical tidak lagi menjadi bukti
model operasi yang efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika
memberi makna bahwa produksi semakin dialihkontrakkan kepada siapa saja dengan
ukuran apa pun dimana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik dalam
melakukan suatu pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut. Hubungan
wajar timbale-balik yang menjadi karakter hubunngan perusahaan dengan pemasok,
perantara dengan pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerja sama global
dengan pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan, dan pelanggan dari
pelanggan.
BAB
II
PEMBAHASAN
Akuntansi komparatif
adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi
antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam
bidang kewenangan pajak, auditing, dan bidang akuntansi lainnya. Pengetahuan
khusus tentang akuntansi dalam sebuah negara diperlukan untuk menganalisis
laporan keuangan negara tersebut. Di sini akan membahas akuntansi komparatif
Eropa dan akuntansi komparatif Amerika dan Asia.
Akuntansi
komparatif eropa
Anggota Uni Eropa :
1. Perancis
2. Jerman
3. Belanda
4. Inggris
5. Republik
Ceko
A.
Perancis
Perancis merupakan
penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional. Mentri Ekonomi
Nasional menyetujui Plan Comptable General (undang-undang akuntansi nasional)
formal yang pertama pada September 1957. Plan Comptable General berisi:
1.
Tujuan dan prinsip aporan dan akuntansi
keuangan
2.
Definisi aset, utang, ekuitas pemegang
saham, pendapatan, dan pengeluaran
3.
Aturan-aturan valuasi dan pengakuan
4.
Daftar akun, persyaratan penggunaannya,
dan persyaratan tata buku lainnya yang telah distandarisasi
5.
Contoh laporan keuangan dan aturan
presentasinya
Akuntansi prancis
sangat dipengaruhi oleh Plan Comptable General sehingga kadang-kadang melupakan
legislasi komersial (yaitu, Code de Commerce). Catatan atas laporan keuangan
diatur oleh Plan Comptable General (termasuk
format dan urutannya), catatan-catatan tersebut disajikan secara sistematis
sehingga analisis-analisis keuangan prancis bisa membuat prosedur-prosedur
pengembangan rasio keuangan yang terstandarisasi. Laporan keuangan prancis
harus melaporkan hal-hal berikut:
1.
Neraca
2.
Laporan laba rugi
3.
Catatan atas laporan keuangan
4.
Laporan direktur
5.
Laporan auditor
B. Jerman
Iklim akuntansi jerman
terus berubah semenjak akhir perang dunia II. Pada masa itu, akuntansi bisnis
menekankan daftar akun nasional dan seksional. Commercial Code menetapkan
beragam prinsip tentang “pembukuan yang rapi”, dan audit yang mandiri hampir
tidak selamat dari perang.
Sistem penyusunan
standar akuntansi Jerman secara umum sama dengan sistem yang digunakan di
Inggris dan Amerika Serikat dan sama dengan IASB. Namun penting untuk
menekankan bahwa standar GASB merupakan rekomendasi otoriter yang hanya berlaku
untuk laporan keuangan gabungan. Standar tersebut tidak membatasi atau mengubah
persyaratan HGB. GASB diciptakan untuk mengembangkan susunan standar Jerman
yang sesuai dengan standar akuntansi internasional.
Undang-undang Jerman
menetapkan persyaratan akuntansi, audit, dan laporan keuangan yang berbeda
tergantung pada ukuran perusahaan pada organisasi bisnisnya. Undang-undang
menetapkan isi dan format laporan keuangan, yang mencakup hal-hal berikut:
1.
Neraca
2.
Laporan laba rugi
3.
Catatan
4.
Laporan manajemen
5.
Laporan auditor
Sebuah keistimewaan
dari sistem laporan keuangan Jerman adalah adanya laporan pribadi dari auditor
kepada dewan direktur dan dewan pengawas perusahaan. Laporan ini mengomentari
prospek masa depan perusahaan dan khususnya faktor-faktor yang bisa mengancam
kelangsungannya.
C. Belanda
Akuntansi Belanda
memberikan beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki undang-undang
akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas tapi standar
praktik profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan sebuah negara hukum,
namun akuntansinya diorientasikan ke arah kewajaran penyajian. Isi ketentuan
undang-undang tahun 1970 adalah:
1.
Laporan keuangan tahunan harus
menunjukan gambaran yang jelas dari posisi keuangan dan hasil tahun tersebut,
dan semua artikelnya harus dikelompokan dan dijelaskan dengan cepat.
2.
Laporan keuangan harus disusun
berdasarkan praktik bisnis yang aman (misalnya prinsip-prinsip akuntansi yang
bisa diterima oleh komunitas bisnis)
3.
Dasar-dasar untuk penulisan aset dan
utang serta untuk menentukan hasil operasi harus diungkapkan.
4.
Laporan keuangan harus disusun pada
dasar yang konsisten, dan pengaruh material dari perubahan dalam
prinsip-prinsip akuntansi harus diungkapkan dengan cepat.
5.
Informasi keuangan yang komparatif untuk
periode terdahulu harus diungkakan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang
menyertainya.
Kualitas laporan
keuangan belanda sangat tinggi. Laporan keuangan yang menurut undang-undang
harus disimpan di Belanda, tapi Inggris, Prancis, dan Jerman juga bisa
memakainya, laporan keuangan harus meliputi hal-hal berikut:
1.
Neraca
2.
Laporan laba rugi
3.
Catatan
4.
Laporan direktur
5.
Informasi lain yang sudah ditentukan
D. Inggris
Akuntansi di Inggris
berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara pragmatis merespons terhadap
kebutuhan dan praktik bisnis. Seiring waktu, secara berturut-turut
undang-undang perusahaan menambahkan susunan dan persyaratan lainnya, tapi
masih memperbolehkan fleksibilitas akuntan dalam penerapan penilaian
profesional. Warisan akuntansi Inggris pada dunia sangatlah mendasar. Inggris
merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi
seperti yang kita kenal saat ini.
Dua sumber utama untuk
standar akuntansi keuangan di Inggris adalah undang-undang perusahaan dan
profesi akuntansi. Unadang-undang tahun 1981 juga menetapkan lima prinsip
akuntansi dasar:
1.
Pendapatan dan beban disesuaikan dengan
dasar akrual.
2.
Aset dan kewajiban individu dalam setiap
golongan aset kewajiban dihitung terpisah.
3.
Prinsip konservatisme (kehati-hatian)
diterapkan, khususnya dalam pengenalan penghasilan yang didapat dan semua
kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
4.
Penerapan kebijakan akuntansi yang
konsisten diharuskan dari tahun ke tahun
5.
Prinsip perusahaan yang terus berjalan
bisa diterapkan untuk entitas yang sedang dihitung.
Laporan keuangan
Inggris merupakan yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan biasanya
mencakup:
1.
Laporan direktur
2.
Akun laba dan rugi serta neraca
3.
Laporan arus kas
4.
Laporan keseluruhan laba dan rugi
5.
Laporan kebijakan akuntansi
6.
Catatan yang direferensikan dalam
laporan keuangan
7.
Laporan auditor
Keistimewaan lain
laporan keuangan inggris adalah bahwa perusahaan-perusahaan kecil dan menengah
dibebaskan dari banyak kewajiban laporan keuangan. Secara umum, perusahaan
kecil dan menengah diizinkan untuk menyusun akun singkat dengan informasi
minimum yang telah ditentukan sebelumnya.
E. Republik Ceko
Akuntansi di Republik
Ceko telah berganti arah beberapa kali, seiring dengan sejarah politik
negaranya. Praktik dan prinsip akuntansinya digambarkan oleh negara-negara
berbahasa Jerman di Eropa hingga akhir perang dunia II. Setelah tahun 1989,
Ceko bergerak cepat menuju ekonomi berorientasi pasar. pemerintah mengubah
susunan hukum dan administrasinya untuk merangsang ekonomi dan menarik
investasi asing. Undang-undang perdagangan dan praktik diubah untuk
menyesuaikan dengan standar barat. Kendali harga dinaikan. Akuntansi diarahkan
ke gaya barat, kali ini menggambarkan prinsip-prinsip yang ditanamkan dalam
European Union Directives.
Sesuai dengan
persyaratan EU Directives, catatan meliputi penjelasan kebijakan akuntansi dan
informasi relevan ain unt uk menilai laporan keuangan. Laporan keuangan harus
bersifat komparatif, terdiri atas:
1.
Neraca
2.
Akun keuntungan dan kerugian (laporan
laba rugi)
3.
Catatan
Akuntansi
komparatif Amerika dan Asia
A. Amerika Serikat
Akuntansi di Amerika
serikat diatur oleh badan sector khusus Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(Financial Accounting Standard Board-FASB), akan tetapi yang menjadi penyokong
kewenangan terhadap standarisasi mereka adalah agensi kepemerintahan komisi
keamanan dan kurs (Securities and Exchange Commission-SEC).
SEC memiliki kewenangan
penuh untuk menjelaskan standar akuntansi dan laporan kepada perusahaan pubik
akan tetapi bergantung pada sektor swasta dalam penerapan standarisasi
tersebut. Hal ini bekerja dengan FABS dan bersifat menekan saat FABS dinilai
bergerak terlalu lambat atau menyimpang. Jika hal tersebut terjadi, SEC telah
menunda atau menolak keputusannya sendiri atau telah memaksakan persyaratannya
sendiri.
Prinsip akuntansi yang
berlaku (generally accepted accounting principles-GAAP) terdiri atas seluruh
standar akuntansi keuangan, peraturan, dan regulasi yang harus dipatuhi dalam
mempersiapkan laporan keuangan. Kepatuhan GAAP adalah menguji untuk menampilkan
laporan keuangan secra jujur. Tipe laporan keuangan tahunan pada perusahaan
besar di AS memiliki beberapa komponen di bawah ini:
1.
Laporan manajemen
2.
Laporan auditor independen
3.
Laporan keuangan primer (laporan laba
rugi, neraca, laporan arus kas, laba rugi komprehensif, perubahan ekuitas
pemegang saham)
4.
Diskusi manajemen dan analisis hasil
operasional dan kondisi keuangan
5.
Penjelasan mengenai kebijakan akuntansi
dengan dampak yang paling kritis pada laporan keuangan
6.
Catatan atas laporan keuangan
7.
Perbandingan data keuangan selama lima
atau sepuluh tahun
8.
Data triwulan terpilih
B. Jepang
Pembukuan dan laporan
keuangan Jepang menggambarkan adanya percampuran dari pengaruh domestik dan
internasional. Dua agensi permerintah yang terpisah memiliki tanggung jawab
regulasi akuntansi, dan terdapat pengaruh yang lebih jauh lagi dari
undang-undang pajak penghasilan perusahaan jepang.
Perintah nasional
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntansi jepang. Regulasi akuntansi
berdasarkan pada tiga badan hukum: undang-undang perusahaan (company law),
undang-undang pertukaran dan sekuritas (securities and exchange law), dan
undang-undang pajak penghasilan perusahaan (corporate income tax law).
Perusahaan yang
bergabung di bawah undang-undang perusahaan dibutuhkan untuk mempersiapkan
laporan yang berwenag untuk disetujui pada saat rapat para pemegang saham, yang
isinya antara lain:
1.
Neraca
2.
Laporan laba rugi
3.
Laporan atas perubahan ekuitas pemegang
saham
4.
Laporan bisnis
5.
Jadwal terkait
BAB
III
KESIMPULAN
Akuntansi komparatif
adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi
antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam
bidang kewenangan pajak, auditing, dan bidang akuntansi lainnya
Dari pembahasan diatas
dapat kita simpulkan bahwa dari ketujuh negara tersebut (eropa, asia dan
amerika) komponen utama dalam laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan
laba rugi dan catatan atas laporan keuangan meskipun di beberapa negara
terdapat perbedaan metode pencatatan.
Di Negara-negara hukum
kode, sector public lebih berpengaruh dan profesi akuntansi cenderung untuk
lebih diatur oleh Negara. Hal ini yang menyebabkan mengapa standar akuntansi
berbeda-beda di seluruh dunia.
DAFTAR
PUSTAKA
mirasuryadi.blogspot.com/2014/04/tugas-makalah-akuntansi-internasional.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar