Makalah
Translasi
Mata Uang Asing
Disusun
Oleh :
Rahmayanti
27213195
4EB01
Tugas Mata
Kuliah : Akuntansi Internasional
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
JAKARTA
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Translasi tidak sama dengan konversi atau pertukaran
dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik. translasi hanya perubahan
satuan unit moneter, seperti halnya sebuah neraca yang dinyatatakan dalam pound
inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran
fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila
dilakukan konversi
Saldo – saldo dalam mata uang asing ditranslasikan
menjadi nilai ekuivalen mata uang domestic berdasarkan kurs nilai tukar valuta
asing yaitu harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang
lainnya. Mata uang Negara dagang utama dibeli dan dijual dalam pasar
global. Dengan dihubungkan lewat jaringan telekomunikasi yang canggih, para
pelaku pasar mencakup bank dan perantara mata uang lainnya, kalangan usaha,
para individu, dan pedagang professional.
Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot,
forward, atau swap. Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus
dikirimkan secepatnya, yaitu dalam waktu 2 hari kerja. Kurs pasar spot
dipengaruhi oleh banyak factor, termasuk perbedaan tingkat inflasi antar
Negara, perbedaan suku bunga nasional dan ekspektasi terhadap arah nilai tukar
di masa mendatang. Transaksi pada pasar forward adalah perjanjian untuk
melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang
lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan
dengan diskonto atau premium dari kurs spot.
Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan
penjualan forward atau penjualan spot atau pembelian forward, atas suatu mata
uang secara bersamaan. Investor sering memanfaatkan transaksi swap untuk
mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi di suatu Negara
asing, dalam kesempatan yang sama melindungi diri terhadap pergerakan yang
tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta asing.
BAB 2
PEMBAHSAN
2.1 Pengertian Translasi Mata Uang
Perusahaan dengan operasi luar negeri yang
signifikan menyusun laporan keuangan konsolidasi yang memungkinkan para pembaca
laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan, baik
domestic dan luar negeri. Untuk mencapai hal ini, laporan keuangan anak
perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang
dengan mata uang pelaporan induk perusahaan. Proses penyajian ulang informasi
keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut sebagai translasi.
Dalam translasi mata uang asing terdapat beberapa
istilah yaitu:
a. Konversi, merupakan
pertukaran suatu mata uang ke dalam mata uang lain.
b. Kurs kini, merupakan nilai
tukar yang berlaku pada tanggal laporang keuangan yang relevan.
c. Posisi aktiva bersih yang
beresiko, merupakan kelebihan aktiva yang diukur dalam atau berdenominasi dalam
mata uang asing dan di translasikan dengan menggunakan kurs kini dari kewajiban
yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan
menggunakan kurs kini.
d. Kontrak pertukaran forward,
merupakan suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari Negara yang
berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal tertentu
di masa depan.
e. Mata
uang fungsional, merupakan mata uang utama yang digunakan oleh suatu perusahaan
dalam menjalankan kegiatan usaha. Biasanya mata uang tersebut adalah mata uang
Negara dimana perusahaan itu berlokasi.
f.
Kurs histories, merupakan kurs nilai mata uang asing yang digunakan pada
saat suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
g. Mata uang pelaporan,
merupakan mata uang yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
h. Kurs spot, merupakan nilai
tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.
i.
Penyesuaian translasi, merupakan penyesuaian yang timbul dari proses
translasi laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi
mata uang pelaporannya.
2.2 Alasan – Alasan Melakukan Translasi
Adapun beberapa alasan mengapa
transalasi harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Agar para pembaca
laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan,
baik domestic dan luar negeri.
b. Translasi mata uang asing
merupakan tantangan bagi perusahaan multinasional untuk menyediakan
pengungkapan informasi keuangan, karena banyak metode translasi yang dapat
digunakan yang menyebabkan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian
translasi.
c. Translasi juga dapat
digunakan untuk memberikan kemudahan bagi pembaca laporan keuangan, praktek ini
sering disebut sebagai translasi kemudahan (Confenience).
d. Kurs nilai tukar variable,
yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi yang dapat digunakan
yang menyebabkan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi,
membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain,
atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari sutau periode ke
periode lain sulit dilakukan.
e. Untuk mencatat transaksi
mata uang asing, mengukur resiko suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahan
mata uang dan berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan dari luar negeri.
f.
Meluasnya peningkatan kebutuhan untuk menyampaikan informasi akuntansi
mengenai suatu perusahaan yang berdomisili di satu negara kepada pengguna di
negara lain, yang timbul dengan tujuan untuk mencatatkan sahamnya di suatu
bursa efek luar negeri, melakukan akuisisi atau usaha patungan dengan pihak
asing, atau ingin mengomunikasikan hasil operasi dan posisi keuangan kepada
para pemegang saham asingnnya.
2.3 Latar Belakang Dan Terminologi
Translasi tidak sama dengan konversi (pertukaran
dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik). translasi hanya perubahan
satuan unit moneter, seperti halnya sebuah neraca yang dinyatatakan dalam
poundsterling inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS, Tidak
ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi
seperti bila dilakukan konversi
Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar
spot, pasar forward atau pasar swap.
a. Kurs pasar spot dipengaruhi
berbagai factor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar Negara,
perbedaan pada saham nasional dan espektasi mengenai arah tingkat mata uang
selanjutnya, kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
b. Kurs pada pasar forward
adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah
ditetapkan untuk masa yang akan dating. Transaksi pada pasar forward
mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot atau sebagai tingkat pasar
forward.
c. Transaksi kurs swap
melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan atau penjualan
forward yang simultan atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.
Jika nilai tukar mata uang asing relatif stabil.
translasi mata uang asing keuangan tidak akan sulit daripada mentranslasikan
perinchi atau kaki terhadap pedanaan metric tersebut. Bagaimanapun, nilai tukar
tidak pernah stabil. Sistem keuangan pada kebanyakan negara industri sangat
bebas dalam menentukan nilai mereka sendiri pada pasar saham.
2.4 Pengaruh Alternatif Kurs Translasi Terhadap Laporan
Keuangan
Dalam melakukan translasi saldo dalam mata uang
asing menjadi mata uang domestic dapat digunakan 3 nilai tukar yaitu antar
lain:
a. Kurs kini (current) adalah
kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan
b. kurs historis (historical)
adalah nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata unag asing pertama kali
diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam dalam mata uang asing pertama kali
terjadi.
c. kurs rata-rata (average)
adalah rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini.
Pada saat mempertimbangkan keuntungan dan kerugian
nilai tukar penting untuk membedakan antara keuntungan atau kerugian dari
transaksi dan tranlasi. suatu transaksi yang direalisasi menimbulkan
keuntungan dan kerugian yang nyata. seacara umum para akuntan menyutujui bahwa
keuntungan dan kerugian seperti itu harus tercermin secepatnya dalam laba.
sebaliknya, penyesuain translsasi bersifat belum direalisasi atau masih diatas
kertas.
Kegiatan operasional yang memberikan keuntungan
sebelum transaksi mata uang asing mungkin akan mengalami kerugian atau
keuntungan yang menurun setelah translasi mata uang asing
2.5 Transaksi Mata Uang
Perbedaan karakteristik pada
transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi oleh mata uang
asing. Transaksi mata uang asing mungkin menggunakan satu mata uang akan tetapi
dihitung dengan mata uang lain. Untuk mengerti alasannya, pertama-tama
pertimbangkan gagasan mengenai mata uang fungsional.
FAS No. 52 keputusan pihak
yang berwenang AS pada akuntansi untuk mata uang asing, mengamanatkan
persyaratan untuk transaksi mata uang asing.
a. Pada tanggal transaksi
diakui, setiap aset, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian yang
muncul harus dihitung dan dicatat dalam mata uang fungsional dalam catatan
secara keseluruhan dengan pengaruh nilai tukar pada saat itu.
b. Pada setiap tanggal neraca,
neraca tercatat yang menggunakan mata uang selain mata uang fungsional ik pada
pencatatan harus disesuaikan untuk menggambarkan nilai tuka saat itu.
Terdapat dua cara untuk
melakukan pembukuan bagi keuntungan dan kerugian transaksi
a. Perspektif Transaksi
Tunggal, Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak)
dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan
bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal
b. Perspektif Ganda, Pada perspektif transaksi
ganda, penerimaan piutang krona mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari
penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
Untuk tujuan keseragaman
FAS No.52 membutuhkan metode pembukuan transaksi ganda
untuk transaksi mata uang asing.
2.6 GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI
INTERNATIONAL 21
A.
Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata
Uang Fungsional
Prosedur
kurs saat ini yang digunakan adalah:
1) Seluruh
asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai
tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs
historis.
2) Pendapatan
dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu
transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk
kelayakan.
3) Keuntungan
dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang
terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan
laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah
diputuskan tidak bernilai.
B.
Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan
adalah Mata Uang Fungsional
1) Aset
dan kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu
ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan;
item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
2) Pendapatan
dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode
kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan
dan beban depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3) Keuntungan
dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.
C.
Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata
Uang Fungsional
Usaha
gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang
asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi
ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata
uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS
menggunakan metode kurs saat ini.
2.7 Translasi Mata Uang
Perusahaan yang beroperasi secara internasional
menggunkan berbagai metode untuk menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan dan
beban yang dinyatakan dalam mata uang asing menjadi dalam mata uang domestik.
Metode translasi ini dapat diklasifikasikan, yaitu:
a. Metode
Nilai Tukar Tunggal
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau
harga saat ini, terhadap semua saham dan mata uang asing. Pendapatan dan beban
mata uang asing secara umum ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat
item tersebut diakui.
b. Metode Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar ganda mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis
dalam proses translasi mata uang asingnya.
1) Metode Current-Noncurrent
Pada metode current moment, asset lancer yang dimiliki anak
perusahaan pada saat itu (contoh, asset yang biasanya bisa dikonversikan ke kas
dalam satu tahun) dan utang lancar (kewajiban yang jatuh tempo dalam satu
tahun) ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan
keuangannya dengan kurs saat ini. Aset dan kewajiban noncurrent ditranslasikan
pada kurs historis. Item laporan laba rugi (kecuali untuk biaya depresiasi dan
amortisasi) ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap
bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode
dilaporkan. Biaya depresiasi dan amortisasi ditranslasikan pada kurs historis
dengan pengaruh saat modal yang dimiliki didapatkan.
2) Metode Moneter-Nonmoneter
Metode moneter-nonmoneter juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk
menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Asset dan kewajiban moneter
(contoh, klaim dan kewajiban untuk membayar sejumlah tagihan dengan mata uang
dimasa yang akan datang) ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item nonmoneter
(asset tetap, investasi jangka panjang dan persediaan) ditranslasikan dalam
kurs historis. Item laporan laba rugi ditranslasikan dengan prosedur yang sama
dengan yang dijelaskan untuk konsep current-nonncurrent.
c. Metode Kurs Sementara
Dengan metode kurs sementara, translasi mata uang asing tidak mengubah
sifat sebuah item yang dihitung. Hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan
saja. Pada metode kurs sementara, item moneter seperti kas, piutang dan utang
ditranslasikan dalam kurs nilai saat itu. Item nonmoneter ditranslasikan pada
kurs yang menjada dasar perhitungan awal. Secara spesifik, asset yang dihitung
harga perolehannya pada laporan dengan mata uang asing ditranslasikan pada kurs
historis.
Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang :
a. Penangguhan
Beberapa analisis tentang penangguhan dengan dasar bahwa nilai tukar
tidak akan berbalik dengan sendirinya. Bahkan jika terjadi, penyesuaian karena
nilai tukar penangguhan dalam memprediksi perubahan nilai tukar ada;ah tugas
yang paling sulit
b. Penangguhan dan amortisasi
Beberapa perusahaan menangguhkan keuntungan dan kerugian serta
mengamortisasi penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca
terkait. Pendekatan semacam ini terkadang dikritik dengan dasar teori dan
praktik
c. Penangguhan sebagian
Pilihian ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan dan kerugian hasil
translasi mata uang asing adalah dengan mengakui kerugian segera saat terjadi,
akan tetapi mengakui keuntungan hanya jika terealisasi
d. Tidak Ada Penangguhan
Pilihan laporan akhir yang dilakukan oleh banyak perusahaan diseluruh
dunia adalah untuk mengenali secara cepat mengenai keuntungan dan kerugian
translasi mata uang asing dalam laporan laba-rugi
2.8 Perkembangan Akuntansi Translasi
·
Sebelum 1965
Praktik translasi kebanyakan
perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin (ARB No. 4) yang
kemudian diterbitkan kembali sebagai Bab 12 dalam ARB No. 43. Pernyataan ini
mendorong penggunaan metode kini-nonkini. Keuntungan atau kerugian transaksi langsung
dimasukan ke dalam laba. Keuntungan atau kerugian bersih saling dihapuskan
selama periode berjalan. Kerugian translasi bersih diakui dalam laba tahun
berjalan, sedangkan keuntungan translasi bersih ditangguhkan dalam akun
penundaan neraca dan digunakan untuk menghapuskan kerugian translasi pada masa
mendatang.
·
1965-1975
Bab 12 ARB No. 43
memperbolehkan pengecualian tertentu atas metode kini-nonkini. Dalam keadaan
tertentu, persediaan dapat ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Utang
jangka panjang yang timbul Karena pembelian aktiva jangka panjang dapat
ditranslasikan berdsarkan kurs kini apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar
besar (dan dianggap tetap). Setiap berbedaan akuntansi disebabkan oleh
penyajian ulang utng diperlakukan sebagai bagian dari biaya perolehan aktiva.
Menstralasikan seluruh utang dan piutang dalam mata uang asing berdasarkan kurs
kini diperbolehkan setelah Accounting Principle Board Opinion No. 6 dikeluarkan
pada tahun 1965. Perubahan terhadap ARB No. 43 kini memberikan pilihan
translasi yang lain bagi perusahaan.
·
1975-1981
Untuk mengakhiri
keaneragaman perlakuan yang diperbolehkan menurut standar translasi sebelumnya,
FASB mengeluarkan FAS No.8 yang kontroversial pada tahun 1975. Penangguhan
keuntungan dan kerugian translasi tidak diperbolehkan lagi. Keuntungan dan
kerugian translasi dan transaksi mata uang asing harus diakui dalam laba selama
periode perubahan kurs nilai tukar.
Reaksi perusahaan terhadap
FAS 8 beraneka ragam. Beberapa pihak mendukung dasar teori yang digunakan,
sedangkan banyak yang lain mengecam karena distorsi yang dapat ditimbulkan
dalam laba perusahaan yang dilaporkan. FAS No.8 dikritik karena menyebabkan
hasil akuntansi yang tidak sesuai dengan kenyataan ekonomi. Pengaruh yo-yo FAS
No.8 terhadap laba perusahaan juga menimbulkan perhatian di kalangan eksekutif
sejumlah perusahaan multinasional. Mereka mengkhawatirkan laba perusahaan yang
dilaporkan akan terlihat lebih fluktuatif bila dibandingkan dengan laba
perusahaan domestic dan dengan demikian akan menekan harga saham perusahaan.
·
1981-hingga kini
Pada bulan Mei 1978, FASB mengundang komentar publik
terhadap 12 pernyataan pertama yang dikeluarkannya, dimana banyak yang
menanggapi ketidakpuasan publik tentang FAS No. 8 sehingga FASB
mempertimbangkan kembali FAS No. 8 dan setelah melalui banyak ertemuan dan dua
draft sementara, menerbitkan Statement Of Financial Accounting Standards No. 52
pada tahun 1981.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu
mata uang ke mata uang lainnya disebut sebagai translasi. Transaksi mata
uang asing terjadi pada pasar spot, forward, atau swap. Mata uang yang dibeli
atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya, yaitu dalam waktu 2
hari kerja. Kurs pasar spot dipengaruhi oleh banyak factor, termasuk perbedaan
tingkat inflasi antar Negara, perbedaan suku bunga nasional dan ekspektasi
terhadap arah nilai tukar di masa mendatang.
Transaksi pada pasar forward adalah perjanjian untuk
melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang
lain pada suatu tanggal di masa depan. Transaksi swap melibatkan pembelian spot
dan penjualan forward atau penjualan spot atau pembelian forward, atas suatu
mata uang secara bersamaan.
Dalam melakukan translasi saldo dalam mata uang
asing menjadi mata uang domestic dapat digunakan 3 nilai tukar yaitu antar lain kurs
rata-rata (average), kurs historis (historical), dan Kurs kini (current).
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar